Pages

Monday, February 27

Untuk mu wanita tadi.

Yah, sebuah malam panjang yang tak beraroma. Hanya hambar. Lalu ada suara tivi yang berbincang sekena nya, padahal aku berharap ada sesuatu yang lebih(mungkin sms dari mu). Aku harap.

Tadi di tengah hari tadi, di sekolah, di kelas, ada degup jantung yang buat wajahku memerah, ada keringat dingin yang bermanja di telapak tangan, ada getaran ritmis yang bisa dibilang hebat. Saat didekat mu, saat bersentuhan dengan mu, saat melihat lagi-lagi lembut teduh wajah mu, sungguh romantis. Dan lagi-lagi aku di buat lemah, oleh mu, tak terolak !
Aku jadi kepikiran mu terus, malah sampai terbawa mimpi tadi. Aku menyukai mu !
Sungguh. :D

Sebenarnya aku merasa berdosa akhir-akhir ini, aku merasa menjilat ludah ku sendiri.
Kau tau?dulu aku bersumpah tidak akan menyukai mu, aku hanya bilang "aku mengagumi mu, tidak lebih !"
namun, seiring berdetak nya waktu, aku malah ingin menjadi bagian dari jalur kiri hidup mu. Kau, aku, kita. Tak terbantah. Kita akan bahagia.
Kita akan rajin menghitung seberapa cepat degup jantung kita saat duduk bersebelah-sebelahan,
kita akan tertawa terbahak saat mendapati senja sore yang ketahuan mencurangi waktu untuk sekedar memandangi kita berciuman,
kita akan tidur nyenyak saat mulai lelah bersmsan, kita akan menyatu, seperti batu,
kita tidak akan bolos sekolah saat ada pelajaran yang membosankan atau dosen yang menyebalkan di jam sekolah kita, malah kita akan sangat gesit masuk kelas untuk dapat bangku terpojok dimana kita menghabiskan waktu seharian.
Dan, mungkin suatu saat kita akan bersedih, menangis, berpelukan, saat salah satu dari kita mulai jadi tua, pikun, tak mampu lagi menerjemahkan seberapa dahsyat keromansaan kita. Lalu setelah itu kita mati. Surga, berdua, kau dan aku, sibuk berlari-larian, saling berkejaran di taman firdaus. Selama nya. :)


akh .,
Maaf ! Aku terlalu muluk, tapi memang inilah yang ku harap dari mu. Jadi kekasih ku setelah kau tak bersama dengan nya.
hehe..









dan satu lagi,
aku menyukai mu ! :D












Jogja,
Semoga kau segera cepat putus. :D

Catatan kepada hujan.

Hujan,
Karna sekarang memang hujan !
Tidak panas seperti tadi,
Hanya hujan,
Ya, hanya hujan.

Hujan, hujan, hujan, hujan...
(',')

Apalagi kalo bukan air yang di jatuhkan? apalagi kalo bukan basah yang di sisakan? apalagi kalo bukan dingin yang di rasakan?
Hujan, sedang menari-nari sambil berpegangan pada udara, langit lepas tanpa awan gelap, semakin membuat hari menjadi sungguh malas untuk berpesta.
Ya, hujan,
Jujur, bagiku kau itu adalah sebuah titik pandang dimana aku bisa langsung diam saat kau mulai menjatuhkan dirimu. Kau itu sebuah benda bersugesti yang entah kenapa selalu membuat penyakit ku kumat.
kau itu sebuah wadah pengharapan saat semua orang merindukan orang yang berdiam di pojokan hati.
Hujan,
Haahh, kenapa tak pernah sedetik saja kau tak turun tanpa ada kenangan yang terbawa? Kau tau?banyak manusia di luaran sana yang sedang duduk meringkuk sembari menggenggam erat foto kucel pujaan hati nya? Bahkan tak jarang banyak orang yang terpaksa menyeka pipi mereka karna air mata yang terkuras dengan sendiri nya.
Dan menurut ku itu sugguh tidak mengenakan !


Hujan,
Tak pernah berhenti menghambat laju aliran darah.
Hujan,
Tak pernah berhenti menyatukan kegelisahan dengan keindahan.
Hujan,
tak pernah berhenti menjadikan ku terlihat seperti manusia dungu tak berotak.
Hujan,
Akh entahlah, yang pasti ia selalu punya cara untuk membuat orang seperti mau mati.









Jogja,
Untuk hujan yang mulai berhenti.