tag:blogger.com,1999:blog-80805324270234344792024-03-14T18:27:05.072+07:00Bisikku Bukan Hantu..bisik berbisik!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.comBlogger145125tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-44690113502538866202014-02-03T14:48:00.002+07:002014-02-03T14:48:17.721+07:00Mamah
Tulisan ini kutulis pukul sembilan pagi. Selepas aku menenggak air putih dan menghisap sebatang rokok ketengan –dengan mencuci mukaku terlebih dahulu, tentu saja. Disebelahku, pulas tertidur seorang pemuda kurus dengan posisi tangan mengapit guling. Sepertinya ia sedang mimpi bertemu Rastri –wanita yang membuatnya sadar bahwa melepaskan bukan berarti meninggalkan. Dan tepat di hadapanku tivi Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-9270460674771594242014-02-03T09:24:00.000+07:002014-02-03T14:48:27.754+07:00Obrolan Intim Dengan Pak Yanto.
“Dari mana sebenarnya kepercayan itu ada? Dari langit? Dari pilihan itu sendiri? Atau dari pengalaman yang penuh kesakitan?”
Malam minggu. Tanggal 23 bulan sebelas pukul 19.00; begitu apa yang dikatakan ponsel yang baru saja kugeletakkan di atas tivi. Malam ini aku tidak kemana-mana. Malam ini aku tak ada janji. Malam ini aku hanya bernyanyi lirih-lirih di kos. Setengah jam Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-90906280194625988192013-07-14T23:19:00.002+07:002014-02-03T14:44:32.942+07:00Karena aku menyukai apapun saja di kamu.
<!--[if gte mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
<![endif]-->
Aku menulis ini setelah aku selesai membaca sebuah
buku. Dan ini di warnet.
“Kau dan aku tak pernah bisa didefinisikan. Dan meskipun kita
takkan Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-85432877996172286222013-05-11T22:03:00.002+07:002013-05-11T22:12:34.348+07:00Jangan lupa untuk pulang, ya? :)Hallo kawanku. Apa kabar lukamu? Sudah mengering? Bagaimana Mahameru? Oh iya, masalah SMSmu kemarin malam... Begini;
Aku tahu kamu sudah menghabiskan banyak waktumu untuk pendakian panjang di banyak pegunungan. Tentu saja aku juga tahu kamu tidak suka naik gunung. Kamu hanya berharap lukamu bisa sembuh disana. Di gunung. Di tempat yang konon begitu banyak keajaiban tercipta. Jujur aku tak punya Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-76302624130349307812013-05-08T02:37:00.003+07:002013-05-08T02:37:59.325+07:00"Aku mencintaimu di segala kondisi, sayang"
Aku sudah sangat jauh melupakan kisah sedih dari sebuah kepergian
yang brengsek. Yang terkadang bisa sangat membahayakan kesehatan
tubuhku. Itu sudah beralangsung cukup lama, sampai pada malam ini
akhirnya malah muncul lagi. Sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang begitu
penting, hanya saja entah kenapa, sekali lagi, ini jadi begitu penting!
Tadi aku melihat fotonya, ia mengenakan kemeja pink Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-88497031335632155492013-04-13T20:21:00.000+07:002013-04-13T20:21:08.288+07:00Arinnadya Nasluh
"Arin, darimanakah datangnya kesedihan jika
gelas-gelas ini selalu terisi dan terangkat? Padahal waktu begitu
berbaik hati dengan memberikan ruang tuk tertawa. Aduh Rin, malam ini
semua jadi kasat."
Arinnadya Nasluh, aku merasa dingin
sekarang. Semoga kamu tidak dingin. Dan aku akan berkeluh padamu tentang
sesuatu yang meresahkan. Mungkin buatmu tak ada pentingnya. Tapi coba
bacalah sajaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-4912367981440323032013-03-30T23:29:00.001+07:002013-03-30T23:29:25.498+07:00Yang kedua.
Malam ini malam minggu. Saya sudah tahu. Saya
rasa malam ini akan banyak keringat dan cucuran air mata, entah dimana
pun itu. Saya prediksi, kira-kira nanti antara jam sembilan sampai jam
duabelas, disini, di facebook ini, akan banyak keluh kesah yang
semestinya tak penting untuk di WOW-kan. Saya belum mandi dari tadi
ketika bangun jam empat tepat. Saya malas mau mandi. Lagipula disini
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-91085027413422062922013-03-27T06:02:00.002+07:002013-03-27T06:02:30.179+07:00Obrolan Intim Dengan Hanif...begitulah,
bagai sebuah gerimis, datang dengan tiba-tiba, pun pulang dengan
tiba-tiba. Tanpa rencana, tanpa duga. Dengan sebuah kenangan yang lusuh,
yang terlipat dalam sebuah hati yang menjerit. Perih..
Hanif,
seorang teman yang sadar betul, bahwa hidup ini begitu tak terencana.
Begitu rahasia. Seperti gerimis. Ya, gerimis. Ritmis.
Malam
ini tak seperti biasanya, begitu banyak yang ia Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-62951889203981085982013-03-27T05:56:00.003+07:002013-03-27T05:56:40.185+07:00Nirmala Jelek.
“Ini tidaklah penting.
Keindahan tak melulu soal yang sempurna. Kamu dengan lucu suaramu dan wajah
menjengkelkan(:p), telah membuat aku dan sekitarku jadi begitu bermakna! :D”
Siang yang
terik. Matahari tepat di atas genting. Suasana membosankan. Membuat waktu
begitu lambat berjalan. Kamar serasa berubah menjadi Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-70646782781131652472013-03-27T05:50:00.002+07:002013-03-27T05:50:37.852+07:00Cepatlah Pulang!
Terhitung sudah tiga hari kamu jauh dariku. Kamu pergi meski
pergimu tak selamanya. Kamu pergi ke tempat lahirmu. Ke tempat dimana tersimpan
kehangatan yang jauh dari kata membosankan. Bertemu dengan ayah dan ibumu,
bertemu dengan adik dan teman-temanmu, bertemu dengan (mungkin) mantanmu. Rumah;
Nganjuk. Tempat yang juga aku sukai setelah hampir lima tahun aku disana.
Bersekolah, bermain, Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-54681052241254198352013-01-14T15:45:00.000+07:002013-03-27T05:52:20.783+07:00Wanita oh wanita.."Aku masih sering tidak percaya, betapa seorang wanita yang indah,
cantik, sopan, halus, dan lembut tutur sapanya, ternyata bisa tidak
setia. Kadang aku merasa hatiku sakit, tapi tidak untuk diriku sendiri,
melainkan untuk suaminya."
Di pos ronda aku duduk menghilangkan
keringat, sambil melihat senja. Melihat orang-orang pulang pergi.
Melihat anak-anak kecil. Melihat langit yang begitu Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-60599905251693409942013-01-14T15:40:00.002+07:002013-03-27T04:02:10.595+07:00Bla, bla, bla.. 4 (sketsa isi hati dari seorang teman)Mengingatmu adalah bunuh diri tak mati-mati! Tapi ku beranikan
untuk melupakanmu. Segala tulisan-tulisan tentangmu dan berpuluh-puluh
potret dirimu sudah ku bakar habis tak tersisa, setelah jadi abu segera
ku campur dengan kopi hitam lalu ku minum: juga tak tersisa. Tak ku beri
kau kesempatan untuk hadir, bahkan sekedar dalam serpihan! Melegakan.
Ya, melegakan sekali rasanya. Ketenangan Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-62602198686212810642012-09-08T22:20:00.000+07:002013-03-27T04:02:10.598+07:00Obrolan intim dengan Munir. (Nurul=Dwie?)Namanya Rahmat Munir. Seorang perantau yang sedang menaruh harapan
besar pada hiruk pikuknya ibu kota. Ia adalah teman yang bisa dibilang
sangat dekat denganku. Saat di Nganjuk dulu, sering kami berbicara
panjang lebar. Ya, meskipun yang kami bicarakan hanyalah omong kosong.
Dan tadi malam omong kosong itu pun hadir kembali.Berawal dari
niat untuk berburu perempuan abg di sekitaran kos. KamiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-14143191945045354892012-08-07T15:51:00.000+07:002013-03-27T04:02:10.563+07:00Untuk seorang wanita lesbi.
..wanita merah di bawah gerimis
Lampu jalan itu masih terlihat hidup meski hanya setengah. Aspal-aspal hitam kian bolong di gerus waktu, menuaikan keresahan di gerimis malam kali ini. Kabut-kabut putih tak tahu dari mana datangnya, seperti hantu dalam film-film kolosal. Di bawah lampu itu, masih menunggu kekasihku, Lasmini. Wajahnya menunduk mendalami titik gerimis yang jatuh. Rambutnya basah Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-73286491091344186382012-06-11T04:40:00.002+07:002013-03-27T04:02:10.605+07:003 halSebenarnya tulisan ini sudah teredap sangat lama di document pribadi
ku. Dan tadinya aku tak ingin mempublish dan membagikannya ke beberapa
orang.
Tapi....
Ah entahlah. Seperti ada sesuatu yang terus mendorongku untuk mempublish tulisan ini. Entah karena apa.
Yang jelas, tulisan ini memang untuk dirimu.
***
"Tak pernah ada sesuatu yang bisa menghentikan reaksi ku terhadap perjalananmu..."
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-47397203218071428902012-06-11T04:34:00.003+07:002013-03-27T04:02:10.585+07:00Bila keadaanya tak seperti ini, aku pasti sudah mencintaimu melebihi aku mencintai puisi. :DIa datang dengan beberapa butir kasih yang tak sempat diuraikan.Dengan senyum 5 jari yang mematahkan rasa kantuk ku.Aku
sempat kaget, tapi rasa kaget ku tak sehebat rasa bahagia ku karena ia
benar-benar menepati janji untuk datang ke tempat menyeramkan ini.Meski aku dibuatnya lemas dengan serbuan perhatian yang luar biasa. :DSungguh, ia benar-benar baik.Kelewatan baik malah. Aku berharap Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-10268833359281219782012-06-11T04:33:00.002+07:002013-03-27T04:02:10.559+07:00Wanita itu menangis.Wanita itu sedang duduk meringkuk. Melamun. Di deretan pertama anak
tangga beton yang menghubungkan sebuah gang sempit. Entah ia melamunkan
soal apa dan tentang siapa. Mungkin pacarnya yang sedang marah, atau
mantannya yang tak juga kembali, atau tentang keluarga yang ditinggalkan
demi memenuhi tunjangan finansialnya, atau bahkan tentang masalah
politik di negeri ini?Yang jelas wanita itu Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-37308197186885372512012-06-11T04:32:00.002+07:002013-03-27T04:02:10.579+07:00Percayalah kekasihku."Selamat saling menunggu kebahagian. Kekasih ku."Ada
pantai. Ada angin. Ada ombak. Ada bulan lengkap dengan bintangnya. Ada
pasir hitam yang sebenarnya berwarna putih. Ada orang bermain dengan
waktu. Ada derap langkah yang diciptakan oleh kelembutan. Ada
warna(tentu saja abu-abu). Ada permen. Ada air mineral. Ada rayuan. Ada
sesuatu...Ada tawa kecil memecah langit purnama. Ada diam...Ada kauAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-86534143260061637832012-05-11T22:43:00.002+07:002013-03-27T04:02:10.617+07:00Untuk Sepatu Yang Entah Ada Dimana.
Hari itu
hari senin, tanggal 16, bulan 07, tahun 2002. Tepat sehari sebelum hari
kemerdekaan Republik Indonesia dirayakan dengan banyak pesta rakyat.
Aku sedikit lupa saat itu sedang terjadi pergolakan politik seperti apa. Tapi
yang jelas, pada tahun itu banyak bendera warna-warni dengan berbagai macam
simbol menghiasi televisi dan gang-gang sempit di daerah tempat ku tinggal.
Nama ku Resi Imam Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-76963430178760355102012-05-08T11:31:00.002+07:002013-03-27T04:02:10.609+07:00Akh Anjing !Sepanjang saya berjalan, saya tidak pernah menemukan orang yang
benar-benar saya harapkan untuk memecah kebuntuan saya terhadap hidup
yang sangat menjemukan ini. Kebingungan terhadap persoalan yang sangat
melilit, membuat saya sulit untuk beraklerasi dengan sekitar.
Teman-teman saya, hanya bisa mengatakan
"Aku dibelakang mu." atau "Kau masih punya Tuhan."
Sedangkan
guru, orang tua, pak Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-74329630591546001622012-05-02T15:19:00.002+07:002013-03-27T04:02:10.606+07:003 Hipotesis spekulasi tolol ku tentang datang bulan. :DSiang ini sepi. Tak berwarna. Tak ada sesuatu gejala yang menunjukan
bahwa aku benar-benar “Hidup”. Hambar. Hanya sekat-sekat yang
menghalangi jarak pandang ku. Oh iya, aku belum mandi, tapi aku tidak
bau, tapi aku juga sudah makan(tanpa melakukan ritual gosok gigi), dan
aku juga sudah merokok(yang pasti dengan segenap jiwa). Semua sudah
selesai, hanya tinggal satu, yaitu adalah...
&Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-56158583381197248022012-05-02T15:16:00.001+07:002013-03-27T04:02:10.592+07:00Ia mau mati. (part 1)
Ketika itu, ia datang. Di sebuah sore yang teduh. Di bawah senja yang
terhampar daun-daun karsen. Di sebuah bangku kayu dekat taman kota.
Dalam lalu-lalangnya angin yang menampar tubuh ku. Ia menghampiriku
dengan air wajah yang sungguh membingungkan. Parasnya sederhana dan
sangat klasik, sekilas sorot matanya menampilkan sebuah penyesalan.
Penyesalan yang dalam. Penyesalan dari sesuatu Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-81123933196998265432012-05-02T15:13:00.003+07:002013-03-27T04:02:10.614+07:00(ke)bingung(an)
Beberapa hari yang lalu, saya pernah menemukan sebuah kertas berwarna
coklat kusam dalam dompet yang jarang saya bawa. Kertas itu terlihat
payah, dengan tinta hitam yang berceceran karna luntur dimakan massa.
Ada sebuah tanda tangan, nama saya dan nama seseorang. Juga tanggal yang
menunjukan waktu masa lalu yang sangat kelabu. Kertas itu menampilakan
sebuah gambaran dimana perjalanan Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-115443924553600242012-05-02T15:10:00.002+07:002013-03-27T04:02:10.560+07:00Goblok
Mungkin saya adalah lelaki paling goblok sedunia, lelaki yang tak mampu
menegaskan hati dalam memantapkan sebuah pilihan, apapun bentuknya. Atau
lelaki dungu berotak kerbau. Sebab saya memang tak punya rasa malu
terhadap diri saya sendiri.Saya akan menceritakan sedikit sebab kenapa kalian bisa memanggil saya goblok dengan hati bergembira.Begini ceritanya..Sekarang(entah
sampai kapan)sayaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8080532427023434479.post-28093437488993927842012-05-02T15:08:00.000+07:002013-03-27T04:02:10.573+07:00Di jam 17.25
Seperti biasa, setelah jam sekolah yang sangat membosankan sudah usai,
ada ritual yang selalu aku tunaikan dengan sungguh-sungguh dan dengan
hati yang bersih. Meski terkadang hati ku tak selalu benar-benar bersih.
Ritual ini bisa di bilang sangat sakral, karna saat aku menunaikan nya
ada perasaan yang sangat mendamaikan jiwa dan membangunkan sisi baik
dalam batin ku.Terkadang aku Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03694853830261712878noreply@blogger.com0