Hallo kawanku. Apa kabar lukamu? Sudah mengering? Bagaimana Mahameru? Oh iya, masalah SMSmu kemarin malam... Begini;
Aku tahu kamu sudah menghabiskan banyak waktumu untuk pendakian panjang di banyak pegunungan. Tentu saja aku juga tahu kamu tidak suka naik gunung. Kamu hanya berharap lukamu bisa sembuh disana. Di gunung. Di tempat yang konon begitu banyak keajaiban tercipta. Jujur aku tak punya kuasa apapun untuk melarangmu melakukan tindakan tersebut, karena toh aku juga sedang menyembuhkan lukaku. Karena bukankah orang yang lagi menata hati itu bebas melakukan apapun? Hanya saja aku tidak naik gunung. Aku lebih suka menonton Film di laptopku. Sebab, entah kenapa Film membuatku baik-baik saja. Sebelum aku menulis ini, aku menonton beberapa Film yang "Aneh". Salah satunya Life of Pi. Dimana tiga agama ada dalam diri seseorang. "Apa salahnya punya agama banyak?" begitu kata Pi.
Dan kawanku. Kembali pada permasalahanmu.
Sebenarnya jika menurutku, dia, mantanmu itu, hanya perlu hadir sebagai kenangan yang tidak bisa lagi menyakitimu. Kenangan yang hanya diam di ujung ingatanmu, tanpa kecuali. Maka saranku; berlarilah kawanku, sekencang yang kau bisa, sekuat tenagamu. Kemudian melompatlah. Tertawalah, menangislah, rasakan hidup. Setelah selesai, tundukan kepalamu sejenak. Kemudian syukurilah Tuhan pernah mencoba hatimu dengan rasa yang paling sakit, tapi kau bisa selamat dan bertambah kuat. Dan bila lukamu sudah sembuh, jangan lupa untuk pulang, ya? :)
Jogja
jooosssss!!!
ReplyDelete