Pages

Friday, November 18

Ngopi Nyastro "Seniman itu Mahal !"

Sebelum , saya ingin berterima kasih dengan sangat Ganas pada 2 sahabat, Mikho dan Fuad, yang telah memurtadkan saya ke jurang Sastra lebih dalam, :) , mengajak saya ke tempat dimana Sastra memang sungguh berasa !.
thanks a lot guys. 





Mungkin dari kalian akan mengkerut kan sebagian alis,

saat membaca kata Ngopi Nyastro,
betul? :)
(karna aku pun dulu begitu)
terdengar sangat tradisional,namun sangat menawan sebenar nya,
apa Ngopi Nyastro?kenapa ada nama sebegini unik?apa “isi” nya?
sebelum melangkah lebih ke jauh,kita berbasa basi sebentar.


Kata Ngopi Nyastro,secara harfiah nya adalah berkopi,sambil  berSastra.
Pergantian huruf kata depan pada kata Kopi dan Sastra menambah kesan jawa yang sangat kental.
Membuat kita merasa di lingkaran orang2 yang sangat Jawa(bahasa).

Namun,Ngopi Nyastro yang saya maksud bukan “plek” seperti itu,
Walau dari segi filosofi nya hampir seperti itu.
Ngopi Nyastro adalah sebuah nama untuk Paguyuban atau bahasa keren nya Tongkrongan,yang di tampung dalam sebuah Café di Yogyakarta.(Nagata café)
Dimana mahluk2 yg mendiami Ngopi Nyastro ini sangat mencintai(sampai mati) atau bahkan sangat menggilai tentang Sastra. Apapun !
Entah itu Sastra berjenis Mimbar atau pun Kamar.

Pembacaan puisi,Seni teater,atau bahkan sastra yang bersifat Humor, pun ada ! :D
saling bersahutan dengan kata2 yang sungguh anggun !
Jujur,
Respon saya pada Ngopi Nyastro pertama kali,sungguh meluap-luap.
Karna baru ini saya mendapati tongkrongan yang “bener2 Sastra”,
Semua pengunjung yang datang memang sungguh berniat ingin berSastra.(atau boleh kutambah bersenag-senang)

Sastra yang sungguh BerSastra ! (bisik dalam hati)
Suasana nya yang remang2,namun memukau,
Tempat yang sangat indah,
Hiasan cahaya lilin yang mempesona,
Juga kopi  hitam nya yang(mungkin)sngat sastra juga,
Pahit ! :D


Lalu apa hubungan nya dengan “Seniman itu mahal?”
Begini..
Jadi kemarin saat saya sedang berkopi,tiba2 ada seorang yang (sebenar nya) menyindir teman saya,karna tak mau di foto,
Ia berkata begini..
“Wah kau gimana sich di foto saja tak mau,kau kan seorang seniman,dan kau tau? Seniman Itu Mahal !”

Kata yang sebenar nya standar,tapi entah kenapa seketika pandangan saya tiba2 menerawang jauh ke langit saat mendengar nya.,
Mengembalikan saya pada masa dimana saya mencintai Seni.,saat pertama !
Kata itu,
Iya…
“Seniman itu Mahal !”
Mengsugestikan pikiran pada titik terendah,lalu menormalkan kembali dan segera berjalan.
DO IT RES !! (kata hati)

Terbayang nama2 seperti  :
Affandi
Chairil Anwar
Ahmad Dhani
Ebiet G. Ade
Deddy Mizwar
Rhoma Irama
Dewa Budjana
Erwin Gutawa
Addi MS
Fariz RM
Purwacaraka dan Rachmat Kartolo
Melingkar-lingkar memenuhi dada .,tersenyum . Seakan mereka berkata..
“Kau itu bukan seniman !”
(“Menurut saya bahwa menciptakan karya sastra/puisi adalah hal yang paling sulit untuk saya lakukan. Saya paling malu jika dalam sebuah pertemuan penyair saya disebut sebagai sastrawan. Bahkan sampai saat ini saya tetap merasa sebagai orang kampung yang bodoh dan sangat tidak mampu memahami dengan baik dan benar tentang apa, bagaimana dan seperti apa itu sebuah puisi. Apakah karena saya tetap menganggap bahwa puisi itu adalah ayat-ayat suci saya?”)

Ah..semoga aku bisa jadi seperti mereka.
Amin Ya Rabb. :D
(walau aku memang bukan seniman seutuh nya)

Dan untuk kalian yang membaca..
"Bersenilah,maka kau akan tau seberapa jauh surga diantara jiwa mu."
Seni !
ingin mati dengan mu !

:D

0 comments:

Post a Comment