Pages

Monday, April 16

Ayah ku dan Ibnu Santosa :D

Entah dengan alasan yang tak terjelaskan oleh awan dan hujan, juga entah dengan persepsi yang tak berujung. Sepertinya aku memikirkan Ayah sekarang!

Ayah ku, bukan ayah siapa-siapa, meski ayah ku juga ayah dari kakak dan adik ku, tapi ayah ku ya ayah ku. Tak terolak !

Siang jam 1 tadi, ada jam sekolah yang betul-betul membosankan. Mana hari panas, tak ada angin, tak ada pulsa, tak ada gitar, tak ada kutipan, badan tak enak pula, di tambah desakan ekonomi dari dompet yang sedari kemarin minta di isi sampai melakukan demo besar-besaran layaknya para mahasiswa jaman sekarang. Akh..

ternyata benar katanya Andrea Hiratha, 
"Hidup ini sangat mengerikan kadang-kadang."

Ada pelajaran yang di ampu oleh bapak Ibnu Santosa (aku lupa ia bergelar apa) pelajaran itu adalah...

Sastra Lama.

Jreng jreng.. :D

Mata pelajaran yang tidak keren menurut ku, sebab kata "Lama" di nama pelajaran itu menimbulkan kesan tua, kuno, jadul, katrok, gak kepake, dan banyak lagi lainnya yang tak bisa ku jelaskan.

Namun, tak bisa di pungkiri, pembawaan beliau dalam menerangkan setiap perkara yang terjadi dalam sebuah kisah-kisah lama, membuat ku berdecak kagum. Bukan karna rambut putih yang melindungi kepala berisi IQ (mungkin 140) itu, juga bukan karna kepiawan beliau berbahasa melayu, tapi karna beliau sangat persis ayah ku! Iya, beliau persis sekali dengan ayah ku. Ya walaupun rambut ayah ku tak seputih beliau, juga wajah nya yang tak se gahar beliau. :D

Ayah ku dan pak Ibnu, mempunyai kesamaan dalam menjelaskan suatu perkara, tegas, bersuara lantang, tatapan mata yang sama, dan cara mereka melepaskan kacamata saat mulai menegaskan, begitu serupa. :)

Aih ayahku, aku jadi ingat aku pernah membuat lagu tentang sosok seorang ayah. Sosok seorang yang penuh kewibawaan. Menjadi tulang-tulang kuat dalam menyikapi masalah yang keras, sekeras hidup ini.

Aku pernah dimarahinya, namun marah nya itu yang membuat ku rindu sekarang ini, malam ini, tahun ini, detik ini. Pada ayah, ayah ku. Bukan ayah siapa-siapa.

Tak terolak !

0 comments:

Post a Comment