Pages

Wednesday, December 14

Lewat puisi Sapardi aku Menembak mu,dan Lewat lagu Sheila kita berakhir.

             

 Entah pada hari yang mana, kau terlihat di list chat ku
itu pun secara tiba2,tanpa berbasa-basi.
kata mu..
"Res,dukung tulisan ku ya?"
sembari memberikan link tulisan mu,
tanpa ragu aku pun membuka nya, dan tulisan indah mu pun muncul. segera ku beri tanda jempol di bawah kata-kata mu itu.

selang 30 menit kita ngobrol ngalor ngidul,
ku beranikan diri untuk meminta no ponsel mu,
dan..
sukses !!

kita saling mencoba mengakrabkan diri, kali ini melalui short massege service.
dimana rumah mu?
siapa nama lengkap mu?
kapan kau ke nganjuk?
dan yang paling penting adalah...
Apakah kau sudah punya kekasih??
dan ternyata...
BELUM !!
:D lagi-lagi aku harus membelikan teman es teh cuma gara-gara kegirangan ku.


1hari setelah nya..*
kita saling mengungkapkan perasaan kita pada note yang sangat amatir.
punya ku berjudul "Tetesan Embun Bunga Lieli"
dan punya mu "Si Biru"
kau ternyata diam-diam juga memuja ku, :) aku terharu.


lalu apa yang terjadi selanjut nya?pacaran?
ah belum,
aku masih ingin proses,walau sebenar nya aku ingin mendekap mu segera.


10 desember, tak ku duga, tiba-tiba kau datang ke jogja,
Anjing !! nie cewe emank gila ! pikir ku.
kau berani menempuh jarak Surabaya Jogja cuma gara-gara aku?
wahhhh..,seperti nya kau harus datangi psikiater. tambah ku.
kau berangkat jam 1 siang dengan bus, otomatis kau akan sampai kira-kira jam 7 malam.
tapi ternyata salah, kau sampai jam 11 malam !!
Sontak membuat ku pusing 12 keliling,
KAU HARUS TIDUR DIMANA ?


Parangtritis !! ya itu ide yang diberikan kawan ku, Fuad.
tanpa berfikir jauh, kau ku bopong dengan harapan kau masih kuat menempuh perjalanan 1 jam lagi.


Kita pun tiba, r..
Suasana Pantai,Laut,Air.. apapun nama nya, sungguh menghipnotis ku. saat itu jam 1 pagi sudah masuk tanggal 11 desember..

Kita ber dua,
berduaan saja, tanpa ada yang menggangu.
ditemani remang lampu pijar 20watt.
bintang yang seolah iri pada kemesraan kita.
aku memegang tangan mu, kau menurut.
kau tidur di bahu ku, sambil sesekali kau batuk-batuk kecil.
lalu ku dekatkan bibir ku pada telinga mu..

"Hey bun.." kata ku,
"Iya bi.." kata mu,
         "aku ingin bicara...."
         "bicaralah....."

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu,"


Belum selesai ku berkata,
tiba-tiba,kau menoleh pada ku sembari menutup mulut ku dengan jari telunjuk mu,
aku heran,selang 3 detik kita saling memandang, kau pun berkata...

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.."





Gilakh !!
jujur aku tak sempat berkata apa-apa lagi, entah siapa yang menggerakan syaraf ku, aku mencium bibir mu,
kau pun juga membalas. Sampai pagi yang menyadarkan kan keromansaan kita.
ahhhh... Indah sekali ini. :) Kata ku.



pukul 1 siang, masih 11 desember..
Kita pulang,
aku ke kos ku,dan kau ke surabaya.
kita kelelahan, sampai untuk sekedar SMS pun kita tak melaku kan nya.

Dan...
Langit memang selalu punya cara untuk menurunkan hujan,
begitu pun Embun dengan tetesan nya yang menyilaukan,
kau berkata dalam sms mu..

"Kita Selesai !"

Wha ??!!
kenapa?apa ada yang salah? kata ku. aku pun diam, aku tak membalas sms mu.

aku lunglai,tak berdaya, semakin berantakan !
ahhhh... entahlah lah..
rasa nya saat itu ingin ku berbaur dengan sebotol anggur,lalu menenggelam kan kesedihan ku.
namun gagal ! aku lebih ingin bersama gitar ku..

Jam 6 sore, 12 desember...
Berbarengan dengan hujan lebat saat itu,
embun yang menetes seperti enggan untuk ikut bersedih,
aku bernyanyi...

"Tuhan
Aku berjalan menyusuri malam
Setelah patah hatiku
Aku bedoa semoga saja
Ini terbaik untuknya.n

et
Dia bilang
Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah


Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja.. Cintamu seperti cintaku


Selang waktu berjalan kau kembali datang
Tanyakan keadaanku


Ku bilang
Kau tak berhak tanyakan hidupku
Membuatku semakin terluka


Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Coba saja lukamu seperti lukaku

Kau tak berhak tanyakan keadaanku.."









0 comments:

Post a Comment