Maaf menyampah, Cuma mau sedikit berhayal..
tak terlalu muluk, sedikit resah sebenar nya.
sebelum membicarakan nya, kita sedikit cermati percakapan berikut..
Setting : Café Semesta, pukul 23.10, udara dingin saat itu, bibir beku, perut sedikit lapar.
Saya, Arga, Hanif, Bagus, Fuad, Dimas, Ade, Eko, Erwan, dan Galih,
Mencoba mensinergi kan titik dan benang-benang di pikiran kami, kami berbicara, berdiskusi, saling tukar otak, atau apalah itu nama nya…
Yang jelas kami menggosipkan kalian ! kelas G.
Hanif : Dimas, bagimana menurut mu tentang kelas kita?
Dimas : Keren, cukup nyaman, dan aku suka, ada yang salah kah?
Hanif : Ohh, ya seperti nya begitu, hanya ada yang sedikit mengganjal,
Arga : Jadi kau sedang risau nif? Well, ceritakan lah, apa yang mengganjal di sudut ginjal mu, kami siap menjadi segerombolan budak yang santun mendengarkan,
Hanif : Heemmm., begini, Kelas kita memang sudah keren, sudah nyaman, seperti yang kau gadangkan itu, tapi terasakah kalian?ada sedikit jarak antara jiwa-jiwa kita?kita Ibarat merpati yang sedang kasmaran, lalu musuhan, lalu cerai.
Fuad : Bisa lebih di perjelas nif?aku sedikit kurang paham pada kata “Kita”,
Ade : Aku tau, biarkan aku bicara
Bagus : Sabar de, biar hanif memperjelas statement nya dahulu, setelah itu kau boleh bicara sekeras nya, bukankah dalam berbicara hanya ada satu mulut untuk berlantun dan seribu telinga untuk mendengarkan?
Galih : Aku menyukai mu gus.. :)
Eko : Bagus hanya milik ku ! aku tak mau berbagi ranjang dengan mu, dasar kribo berambut lebat !
Erwan : Dasar kalian sampah kapitalis ! diam lah !
Dimas : Silahkan lanjutkan nif..
Hanif : Maksud nya “kita” adalah kita, kita antara sahabat-sahabat kita di dalam kelas. Kau mengerti?
Fuad : Ohh, ya aku paham, lalu kenapa kau mengibarat kan Kita di dalam kelas G seperti merpati yang kasmaran, cerai, lalu mati?
Hanif : Entahlah.. yang jelas aku melihat nya seperti itu, aku tak berani menelaah nya jauh-jauh, dan mungkin itu hanya persepsi ku saja,
Eko : Ya, aku pun begitu nif, aku tau apa yang ingin kau katakan,
Arga : Bicaralah ko, aku tak sabar ingin mendengar nya,
Bagus : Hai res, adakah yang menggangu pikiran mu?kau tampak bak ranting kering di pepohonan?
Resie : Aku hanya sedikt kurang tidur, lanjutkanlah,
Hanif : Merokoklah res, ini akan sedikit membantu mu..
Eko : Aku lanjutkan., sahabat, sepertinya di dalam kelas kita sedang terjadi global warming, sedang kepanasan, sampai-sampai kita duduk di dalam kelas pun tak pernah menyatu, selalu berdua, apa-apa berdua. Sebenar nya ini yang menggangu pikiran ku sedari dulu, kenapa mereka seperti itu? Apakah karna tingkat social kita berbeda-beda? Bukankah Tuhan tak pernah membedakan seseorang dari tingkat social nya?
Erwan : Kau tak tau apa-apa tentang Tuhan ! tutup mulut mu, habiskan lah kopi mu itu !
Fuad : Eko, maksud mu tentang “mereka” itu siapa?
Ade : Aku tau.. maksud mu “mereka” itu, adalah mereka para kaum Hawa kan ko?
Eko : Seperti nya aku harus membelikan mu bir, kau benar de!
Hanif : Ya, itu pula yang ku maksud tadi,
Bagus : Tunggu dulu, jadi ada permusuhan di kelas kita? Begitu maksud mu?
Arga : Haahh.. dasar anak kecil kau gus, ini sudah jadi rahasia umum di kelas kita.
Galih : Aku saja baru tahu, memang nya siapa manusia yang dengan tolol nya mengibarkan bendera perang Cuma masalah sepele?
Dimas : Mungkin bagi mereka tak sesepele itu lih, mungkin ada factor yang membuat mereka terpaksa saling bermusuhan.,
Galih : Masalah cowo kah?
Arga : Bisa jadi.
Erwan : Maklum, masih bayi ! mungkin karna Tuhan kita yang berbeda-beda menyebabkan cara pandang kita pun berbeda.
Hanif : Menurut mu res?
Resie : Entahlah, mungkin uang?atau Seks barangkali?
Fuad : Apapun itu, yang jelas kita harus mempersatukan mereka !
Bagus : Ide yang Tampan, seperti nya hati ku mulai berpindah ke hati mu ad,
Resie : Najis kalian ! pergi dari hadapan ku ! carilah hotel !
Dimas : Menurut ku lebih baik kita mempersatukan semua nya, semua cewe yang duduk nya atau yang maen nya selalu berdua. Bagaimana?
Kalau bisa mendapat lebih banyak, kenapa harus dapat yang lebih sedikit?
Hanif : Maksud mu mensinergikan kelas G entah itu cowo atau cewe supaya tercipta suatu keharmonisan?
Dimas : Begitu lebih tepat nya, bagaimana sahabat-sahabat ku? Setuju?
Bagus : Super sekali ! keliatan nya akan jadi keren !
Arga : Aku menurut, asalkan ini bukan angin-anginan saja,
Galih : Apapun, untuk kelas G !
Erwan : Aku ikut !
Eko : Aku rela jadi umpan nya !
Ade : Untuk G !
Resie : Entahlah, aku masih sedikit bingung, tapi apapun itu, yang jelas,
“BUKANKAH DUA LEBIH BAIK DARI PADA SATU?” im joined !
Hanif : Cara nya..?
Semua diam, lalu hening, mulai menyalakan rorok.."
Mungkin begitu gambaran yang saya bisa tangkap jumat lalu, kadang kami suka keheranan kalo lagi nongkrong,terus tau-tau ada yang bilang, "Kenapa kita tidak punya teman wanita?" , separah itukah?
Rumit !
*bersambung..
Wednesday, December 21
"Untuk kalian yang duduk nya berdua-dua an,"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment