Siang ini sepi. Tak berwarna. Tak ada sesuatu gejala yang menunjukan
bahwa aku benar-benar “Hidup”. Hambar. Hanya sekat-sekat yang
menghalangi jarak pandang ku. Oh iya, aku belum mandi, tapi aku tidak
bau, tapi aku juga sudah makan(tanpa melakukan ritual gosok gigi), dan
aku juga sudah merokok(yang pasti dengan segenap jiwa). Semua sudah
selesai, hanya tinggal satu, yaitu adalah...
Meceburkan diriku dan tubuhku yang penuh nista ini kedalam lembah kenikmatan film-film dewasa. :D haha (Juskid)
Kembali pada siang yang sepi.
Siang
ini tetap sepi, sepi, sepi dan sepi. Akh, aku benci siang yang sepi !
Sepi menguasai ku. Menampar ku. Menggilas ku. Menaruhku dalam situasi
yang sulit untuk bereaksi. Sudahlah, bukankah tak selamanya sepi itu
ada? Bukankah sepi itu ada dari ketiadaannya situasi yang ramai? Sudah
sepatutunya aku tak menghakimi sepi.
Class room, 07.50 AM.
Kelas
hari ini berjalan lumayan lancar, meski ternodai dengan mutungnya guru
ku yang merasa dibodohi oleh anak-anak didiknya. Ya, guru ku itu
benar-benar tidak bijaksana. Ia secara egois meninggalkan kelas saat aku
dan kelompok ku akan mempresentasikan hasil kerja makalah kami.
Mutungnya guru ku itu, mungkin tak terlepas dari keterlambatan kami
datang tepat waktu di kelas, tapi pertanyaan ku adalah, siapakah di
jagat raya ini yang tak pernah datang terlambat? Pocong mimisan kah?
Atau setan berambut kribo seperti kawan ku Galih? Kurasa tak ada satupun
mahluk yang diciptakan Tuhan di bumi ini yang tak pernah datang
terlambat.
Bicara soal keterlambatan, secra tiba-tiba jiwa
keditektifan ku pun muncul, dengan berbekal ilmu yang telah ku pelajari
dari kasus pencabulan kucing tetangga ku yang hamil secara misterius,
aku jadi tergelitik untuk mencari sebab-sebab misteri hilanganya kolor
bang Toyib, ah salah, maksud ku kenapa guru ku itu bisa mutung.
Begini Hipotesisi pertamaku ;
Mungkin,
atau bisa ku sebut sebagai jangan-jangan, guru ku itu tadi yang
berjenis kelamin perempuan, sedang kedatangan tamu yang tak di undang.
Maksud ku disini bukanlah tamu yang datang dengan cara gedor-gedor pintu
lalu berteriak mengacungkan crurit sambil berkata, “Mana kolor ku ?!”
Melainkan maksud ku disini adalah(mungkin)guru ku itu sedang mengalami
siklus perubahan fisiologis dalam tubuh nya yang terjadi oleh pengaruh
hormon reproduksi nya. Dengan kata lain, guru ku ini sedang Datang bulan
atau menstruasi atau terlambat bulan atau bulan terlambat atau bulan
kesumat(lho?)
Hipotesis ke dua(masih tentang datang bulan) ;
Menurut
Wikipedia, saat wanita sedang asik menikmati sensasi dari datang bulan,
ada rasa nyeri akibat kram, bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri.
Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam
istilah medisnya disebut dysmenorrhea(opo kie?)ini biasanya terjadi di
perut bagian bawah. Nah, berkaca dari sumber di atas, maka sangatlah
tepat bila wanita yang sedang datang bulan mencari solusi untuk
mnghilangkan nyeri yang melilit perut bagian bawah nya tersebut.
Akhirnya diciptakan lah sebuah produk jenius bernama Kiranti, sebagai
obat penenang nyeri di perut bagian bawah wanita. :D
Kemudian dalam kasus guru ku yang tadi mutung itu, mungkin penalaran ku
adalah ia kehabisan stok Kiranti di dalam kulkasnya, sehingga
menyebabkan terganggunya perut bagian bawah pada guru ku itu. Hingga
akhirnya berdampak tak terkontrolnya emosinya yang meletup-letup didalam
kelas kami.(opo loh nyo, nyo)
Hipotessis ketiga(masih juga tentang datang bulan) ;
Kemungkinan
terburuk dari hipotesis kenapa guru ku itu mutung adalah, bahwa ia
pusing setengah mati mencari toko pembalut yang bermahkotakan berlian
dan emas permata diatasnya. Karna menurut salah satu iklan di televisi,
wanita itu harus cantik di luar juga harus cantik didalam.
Tapi sudahlah, ini hanya spekulasi ku saja. :D
Wednesday, May 2
3 Hipotesis spekulasi tolol ku tentang datang bulan. :D
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment