Pages

Wednesday, May 2

Di jam 17.25


Seperti biasa, setelah jam sekolah yang sangat membosankan sudah usai, ada ritual yang selalu aku tunaikan dengan sungguh-sungguh dan dengan hati yang bersih. Meski terkadang hati ku tak selalu benar-benar bersih. Ritual ini bisa di bilang sangat sakral, karna saat aku menunaikan nya ada perasaan yang sangat mendamaikan jiwa dan membangunkan sisi baik dalam batin ku.

Terkadang aku mengerjakan ritual ini ditemani oleh sebotol air mineral dan roti bungkusan seharga 1500an. Terkadang juga aku ditemani secangkir teh panas yang membuat tenggorokan ku terasa hangat. Tersaji pula segenggam rindu mengabu-abu yang selalu membayangi. Ya, rindu yang selalu dan terus mengabu-abu.
Rindu itu. Rindu yang tak pernah dapat terjelaskan.

Ritual sakaral itu adalah..
Memandangi langit di jam 17.25. :D




Aku bisa menulis apa saja jika aku berada di jam 17.25.
Menulis waktu, air, biru, hujan, langit, bunga, seks, hidup, laut dan cinta..
Jika keadaan memungkinkan untuk bernyanyi, maka aku akan bernyanyi. Bernyanyi apa saja, untuk lebih menenangkan jiwaku. Karna jujur, aku sangat suka bernyanyi(meski suara ku lebih mirip kodok yang sedang ber-orgasme)tapi dengan bernyanyi aku bisa lebih menguasai emosi yang tak jelas "mau ngapain" didalam diriku.

Di jam 17.25
Saat surya mulai tunduk pada bintang dan bulan.
Suka ada beberapa orang yang tersenyum padaku di atas senja yang sedikit menyilaukan. Orang-orang itu tak lain tak bukan adalah orang-orang yang selalu ada di hati dan jiwa ku. Mereka adalah, ayahku, ibuku, kakak ku, adik ku, anak dari kakak ku, pacar ku(belum jelas), dan tentu saja wanita-wanita yang pernah mengambari kanvas hidup ku. :)
Mereka membetuk bayangan dan ber-slide teratur dalam jarak pandang mata ku di atas senja. Membuat ku tersenyum tanda bahagia. :)



Sekarang, sudah jam 20.07 , aku lelah, aku mau makan, setelah itu aku mau tidur.

Selamat malam jogja.

0 comments:

Post a Comment