"Dibelakang Lelaki yang hebat, terdapat Wanita yang kuat."
Begitu
kata para orang-orang pemikir yang ngabisin waktunya cuma buat mikir
sampe lupa makan, lupa rumah, lupa no hp, lupa anak, lupa akherat, lupa
kencing, lupa hamil dan lupa-lupa yang laen nya. :D
Bercermin dari kutipan di atas, gw rasa inilah moment yang sempurna buat ngasih predikat strong women
buat ke dua temen perempuan gw yang memiliki jenis kelamin betina,
(apa bedanya?) dan gw rasa temen-temen Pejantan Tangguh yang kemaren
liat, Dimas, Gomet, Hanif, juga pasti bakalan setuju. Karna berkat
jasa-jasa ke dua betina ini lah, gw dan para pejantan tangguh tadi,
jadi bisa menikmati sensansi dari Coklat Monggo yang konon katanya sangat melegenda itu.
Mereka(kedua betina tadi) yang dengan luar biasanya berjibaku(diksi
dari bang Hanif)dengan sekuat tenaga memperebutkan coklat rasa coklat
itu dengan para orang-orang kelaparan di bawah sana. Bayangkan saja,
Coklat yang sejatinya mungkin seharga 10rb perak, harus di rebut sampai
mempertaruhkan sebuah nyawa yang suci ! Sedangkan kami yang berani
menyebut diri kami sebagai pejatan tangguh, hanya melongos meneteskan
air liur sambil manadahkan tangan meminta coklat yang mereka dapatkan
dengan susah payah tersebut.
Gilakh !
Ironi sekali memang kadang-kadang hidup ini.
So everybody, kita berikan tepuk tangan yang meriah untuk kedua ekor mahluk yang luar biasa ini ;
Ju Wonge dan Ulil Azmie.. :D
Seluruhnya
berawal dari malem minggu kemaren yang sungguh nista(gw serius, yang
ini bener-bener nista, bahkan bisa jadi kata nestapa kalo seandainya gw
bener didakwa bersalah gegara belum bayar es nutrisari sama tempe
goreng di depan kosan !)
Kenapa bisa begitu? Kenapa maming gw
bisa jadi nista senista-nistanya orang? Dan faktor apa yang menyebabkan
kata nista bisa berevolusi menjadi kata nestapa? Lalu apakah
hubunganya es nutrisari dengan tempe goreng yang sebenarnya sangat
nikmat bila di santap ketika bangun tidur itu?
Baiklah, tanpa berpanjang tangan lagi, kita uraikan pertanyaan-pertanyaan tak penting itu ke dalam beberapa tahap.
Pertanyaan pertama tahap pertama.
1. Mungkin kita akan berbicara tentang bergejolaknya sebab-akibat dalam dunia perbahasaan indonesia.
Begini, gw akan membuka dengan sebuah kutipan yang sungguh dahsyat bila kita resapi lebih mendalam.
"Kamu
tidak akan bisa menghargai sehat bila kamu belum merasakan sakit, dan
kamu tidak akan menghargai hidup bila kamu belum merasakan mati !"
Astagfirulloh
halladzim.. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa hamba, lapangkanlah tanah
kubur hamba kelak Ya Tuhan, dan masukanlah hamba ke dalam tempat
orang-orang yang hamba cintai(di iringi dengan backsound dari Wali
band-Tobat maksiat.)
So??
Ya intinya gw lagi sakit ! Dan
sekarang dalam masa penyembuhan. Kata dokter pribadi gw, harusnya gw di
kos istirahat terus, bukan malah keluyuran sampe pagi kaya orang gak
punya rumah. Harus makan yang banyak biar metabolisme tubuh gw jadi
seimbang lagi, juga harus banyak mendapatkan nutrisi tambahan dari susu
kuda liar yang di jual bebas di toko jamu dan sekitarnya.
Sebab : Gak punya duit.
Akibat : Gw jadi sakit!
Jadi
untuk para orang tua yang menyekolahkan anaknya jauh-jauh ke luar
provinsi atau ke luar negara, pesen gw cuma satu. Jangan pernah telat
dan pelit untuk mengirimkan anak-anak mu uang! Karna percayalah, nilai
IPK dari anak-anak mu tergantung dari seberapa besar jumlah uang yang
kalian kirimkan!
Nista. Itulah kata yang pas untuk maming kemarin.
Pertanyaan kedua tahap kedua.
2. Sistem kinerja yang buruk antara tepat janji dan sate kambing.
Tadinya
gw pikir maming ini bakalan gw abisin dengan maen gitar sepuasnya
bareng temen yang katanya mau ke kosan gw dengan membawa gitar
kesayangan nya. Secara udah terhitung 10x24 jam gw kagak maen gitar.
Kangen donk pasti.
Tapi
lagi-lagi gw harus kecewa, karna temen gw itu kagak jadi dateng gegara
nabrak tukang sate kambing yang lagi mangkal di depan
rumahnya! Ah tidak...
Mengapa semua ini harus terjadi padaku Ya Rabb?
Maming ku, Nista menjadi Nestapa. Oh fak sit sit !
Pertanyaan ke tiga tahap ketiga.
3. Kesalahpahaman dan tangan kurang sopan itu tak bisa di maafkan!
Karna
gw abis sekarat, jadi gw putuskan untuk tidak mamakan makanan yang
mengandung minyak berlebih dan tidak meminum minuman yang mengandung es
berlebih. Namun setan selalu punya cara untuk menyesatkan manusia.
Kemaren gw bangun jam 3 sore, dan pada saat waktu seperti itu, di kos
gw yang sungguh penuh aura mistis ini karna gelap gulita, panas,
pengep, dan lembab seperti Goa berhantu dalam film-film horor,
mendorong gw untuk menghianati janji gw sendiri. Gw langsung cabut ke
depan buat pesen es nutrisari rasa jeruk sama tempe goreng dua biji.
Yang malah berbuntut jadi sebuah dakwaan semena-mena terhadap orang
pinggiran! Gilakh! Si penjaga warung nuduh gw belom bayar padahal
duitnya udah gw taro di atas etalase!
Dan kalian tau siapa pelaku utama yang sesungguhnya bersalah dalam drama kasus es nutrisari dan tempe goreng ini?
Ya, dialah anak si penjaga warung, yang dengan biadabnya menyembunyikan uang itu di balik celana dalam nya. Dasar..
Tunggu
pembalasan ku wahai kau anak kecil berambut keriting. Akan ku jual
kiloan sepeda mu yang mentereng di depan rumah mu itu. Dan akan ku
jadikan kau selir ku saat umur mu sudah menginjak angka standar seorang
selir. Lalu akan ku kirim kau sekolah ke Amerika untuk belajar melatih
tangan mu supaya lebih sopan. Ya, itulah pembalasan ku padamu wahai kau
anak kecil anak penjaga warung.
Namun
akhirnya semua berakhir indah. Berkat teman-teman yang sungguh luar
biasa itu. Meski terkadang suka tak jelas mau ngapain, but thanks God, aku punya mereka.
Dan
ah iya, mungkin maming kemaren juga bisa jadi kado ultah yang tak
terlupakan(mungkin)buat salah satu teman betina kami itu. Ju. Happy
brithday. :D
Sekarang semua kembali seperti sedia kala.
kos,
sepi, gelap, bau asap rokok, buku, handphone, juga masih setia Galih
Fajar Nurachmat yang ngebuat gw sakit perut gegara bahasa cilacap yang
ia bawa kesini dan ia budidayakan disini.
:)
Jogja,
Wednesday, May 2
Thanks God, aku punya mereka. :D
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment