Pages

Wednesday, May 2

Thanks God, aku punya mereka. :D

"Dibelakang Lelaki yang hebat, terdapat Wanita yang kuat."
Begitu kata para orang-orang pemikir yang ngabisin waktunya cuma buat mikir sampe lupa makan, lupa rumah, lupa no hp, lupa anak, lupa akherat, lupa kencing, lupa hamil dan lupa-lupa yang laen nya. :D

Bercermin dari kutipan di atas, gw rasa inilah moment yang sempurna buat ngasih predikat strong women buat ke dua temen perempuan gw yang memiliki jenis kelamin betina, (apa bedanya?) dan gw rasa temen-temen Pejantan Tangguh yang kemaren liat, Dimas, Gomet, Hanif, juga pasti bakalan setuju. Karna berkat jasa-jasa ke dua betina ini lah, gw dan para pejantan tangguh tadi, jadi bisa menikmati sensansi dari Coklat Monggo yang konon katanya sangat melegenda itu.

Mereka(kedua betina tadi) yang dengan luar biasanya berjibaku(diksi dari bang Hanif)dengan sekuat tenaga memperebutkan coklat rasa coklat itu dengan para orang-orang kelaparan di bawah sana. Bayangkan saja, Coklat yang sejatinya mungkin seharga 10rb perak, harus di rebut sampai mempertaruhkan sebuah nyawa yang suci ! Sedangkan kami yang berani menyebut diri kami sebagai pejatan tangguh, hanya melongos meneteskan air liur sambil manadahkan tangan meminta coklat yang mereka dapatkan dengan susah payah tersebut.
Gilakh !
Ironi sekali memang kadang-kadang hidup ini.

So everybody, kita berikan tepuk tangan yang meriah untuk kedua ekor mahluk yang luar biasa ini ;
Ju Wonge dan Ulil Azmie..   :D

Seluruhnya berawal dari malem minggu kemaren yang sungguh nista(gw serius, yang ini bener-bener nista, bahkan bisa jadi kata nestapa kalo seandainya gw bener didakwa bersalah gegara belum bayar es nutrisari sama tempe goreng di depan kosan !)
Kenapa bisa begitu? Kenapa maming gw bisa jadi nista senista-nistanya orang? Dan faktor apa yang menyebabkan kata nista bisa berevolusi menjadi kata nestapa? Lalu apakah hubunganya es nutrisari dengan tempe goreng yang sebenarnya sangat nikmat bila di santap ketika bangun tidur itu?
Baiklah, tanpa berpanjang tangan lagi, kita uraikan pertanyaan-pertanyaan tak penting itu ke dalam beberapa tahap.

Pertanyaan pertama tahap pertama.
1. Mungkin kita akan berbicara tentang bergejolaknya sebab-akibat dalam dunia perbahasaan indonesia.
Begini, gw akan membuka dengan sebuah kutipan yang sungguh dahsyat bila kita resapi lebih mendalam.
"Kamu tidak akan bisa menghargai sehat bila kamu belum merasakan sakit, dan kamu tidak akan menghargai hidup bila kamu belum merasakan mati !"
Astagfirulloh halladzim.. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa hamba, lapangkanlah tanah kubur hamba kelak Ya Tuhan, dan masukanlah hamba ke dalam tempat orang-orang yang hamba cintai(di iringi dengan backsound dari Wali band-Tobat maksiat.)
So??
Ya intinya gw lagi sakit ! Dan sekarang dalam masa penyembuhan. Kata dokter pribadi gw, harusnya gw di kos istirahat terus, bukan malah keluyuran sampe pagi kaya orang gak punya rumah. Harus makan yang banyak biar metabolisme tubuh gw jadi seimbang lagi, juga harus banyak mendapatkan nutrisi tambahan dari susu kuda liar yang di jual bebas di toko jamu dan sekitarnya.
Sebab : Gak punya duit.
Akibat : Gw jadi sakit!
Jadi untuk para orang tua yang menyekolahkan anaknya jauh-jauh ke luar provinsi atau ke luar negara, pesen gw cuma satu. Jangan pernah telat dan pelit untuk mengirimkan anak-anak mu uang! Karna percayalah, nilai IPK dari anak-anak mu tergantung dari seberapa besar jumlah uang yang kalian kirimkan!
Nista. Itulah kata yang pas untuk maming kemarin.

Pertanyaan kedua tahap kedua.
2. Sistem kinerja yang buruk antara tepat janji dan sate kambing.
Tadinya gw pikir maming ini bakalan gw abisin dengan maen gitar sepuasnya bareng temen yang katanya mau ke kosan gw dengan membawa gitar kesayangan nya. Secara udah terhitung 10x24 jam gw kagak maen gitar.
Kangen donk pasti.
Tapi lagi-lagi gw harus kecewa, karna temen gw itu kagak jadi dateng gegara nabrak tukang sate kambing yang lagi mangkal di depan
rumahnya! Ah tidak...
Mengapa semua ini harus terjadi padaku Ya Rabb?
Maming ku, Nista menjadi Nestapa. Oh fak sit sit !

Pertanyaan ke tiga tahap ketiga.
3. Kesalahpahaman dan tangan kurang sopan itu tak bisa di maafkan!

Karna gw abis sekarat, jadi gw putuskan untuk tidak mamakan makanan yang mengandung minyak berlebih dan tidak meminum minuman yang mengandung es berlebih. Namun setan selalu punya cara untuk menyesatkan manusia. Kemaren gw bangun jam 3 sore, dan pada saat waktu seperti itu, di kos gw yang sungguh penuh aura mistis ini karna gelap gulita, panas, pengep, dan lembab seperti Goa berhantu dalam film-film horor, mendorong gw untuk menghianati janji gw sendiri. Gw langsung cabut ke depan buat pesen es nutrisari rasa jeruk sama tempe goreng dua biji. Yang malah berbuntut jadi sebuah dakwaan semena-mena terhadap orang pinggiran! Gilakh! Si penjaga warung nuduh gw belom bayar padahal duitnya udah gw taro di atas etalase!
Dan kalian tau siapa pelaku utama yang sesungguhnya bersalah dalam drama kasus es nutrisari dan tempe goreng ini?
Ya, dialah anak si penjaga warung, yang dengan biadabnya menyembunyikan uang itu di balik celana dalam nya. Dasar..
Tunggu pembalasan ku wahai kau anak kecil berambut keriting. Akan ku jual kiloan sepeda mu yang mentereng di depan rumah mu itu. Dan akan ku jadikan kau selir ku saat umur mu sudah menginjak angka standar seorang selir. Lalu akan ku kirim kau sekolah ke Amerika untuk belajar melatih tangan mu supaya lebih sopan. Ya, itulah pembalasan ku padamu wahai kau anak kecil anak penjaga warung.













Namun akhirnya semua berakhir indah. Berkat teman-teman yang sungguh luar biasa itu. Meski terkadang suka tak jelas mau ngapain, but thanks God, aku punya mereka.
Dan ah iya, mungkin maming kemaren juga bisa jadi kado ultah yang tak terlupakan(mungkin)buat salah satu teman betina kami itu. Ju. Happy brithday. :D

Sekarang semua kembali seperti sedia kala.
kos, sepi, gelap, bau asap rokok, buku, handphone, juga masih setia Galih Fajar Nurachmat yang ngebuat gw sakit perut gegara bahasa cilacap yang ia bawa kesini dan ia budidayakan disini.

:)
















Jogja,

0 comments:

Post a Comment