Malam itu adalah saat dimana semesta mempercayai siang untuk tak melucutinya. :)
***
Aku,
sedang merapal apa-apa yang akan ku lakukan esok. Menunggu detak waktu
yang siap mengubur masa kemarin. Dengan lagu-lagu instrumental yang aku
tak begitu tau siapa Nama pemain nya. Gelas berisi air putih yang dengan
ikhlasnya aku kecup 15 menit sekali, siap merelakan tubuhnya untuk ku
dzolimi.
Aku duduk di muka pintu. Mencoba mencerna apa yang
dikatakan ayah dan ibu ku tadi sore lewat pesan singkatnya. Akh,
lagi-lagi aku pusing.
Malam ini sepi, alam tak bersuara(mungkin sedang lelah).
Kemudian sesekali ku baca bait-bait sajak dari kawan-kawan ku. Menceritakan tentang busuknya kelakuan dari para
Pejabat
yang sejatinya mereka pilih sendiri. Ada juga yang mengisahkan tentang
kenistaan bagaimana hidup(keadaan)yang merajam sesak dada mereka. Ada
pula yang dengan angkuh dan kurang ajarnya mendikte Tuhan agar
mempercepat kiamat. Ada yang bersajak soal seks, mengumbar-umbar klamin
dengan rasa bahagia di dada layaknya pemburu mendapatkan babi hutan.
Aku
hanya tersenyum saat mencoba merasuki sajak-sajak keren itu. :) aq
tak mencoba menjadi seorang kritikus bergelar panjang di belakang nama
untuk menjudge sebuah sajak. Karna menurut ku, sajak itu adalah
keindahan. Sebuah nilai sepakat dari pergumulan hati dan pikiran yang
sungguh suci. Ia hidup hanya untuk hidup. Tanpa harus memperdulikan ia
akan menjadi apa. Hanya itu. Tak lebih. Itulah sajak. :)
Lalu aku
menyetel tv. Aku disuguhkan acara roman-roman picisan yang sugguh
memuakan. FTV yang yang berlomba-lomba melicikan realita. Menjauhkan
kebenaran hidup para pemirsanya. Ahh, mungkin aku memang orang tolol
yang tak bisa memahami hal-hal yang tersaji dalam acara-acara itu, tapi
sungguh, aku benar-benar membenci acara-acara tivi di saat begini !
Karna setelah semua rapalan ku selesai, aku bingung harus melakukan apa !
Kemudian datang suster ngesot mengetuk kepala ku, ia berkata memberi solusi..
"Ini waktu yang pas untuk menonton video porno.."
('',)
Jogja,
Wednesday, May 2
Untuk 01.10 yang berhiaskan angin hambar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment