Sepertinya aku sudah menemukan sesuatu yang baru yang akan ku sanjung dalam setiap syair dan sajak-sajak ku sekarang(kuharap selamanya), yang akan ku tulis dengan penuh kegembiraan, kebahagian, kelembutan, juga dengan kembang api yang berpesta menyala-nyala di tengah malam sunyi.
Sesuatu itu adalah hidung mu, rambut mu, tutur mu, handphone mu, dirimu, wajahmu, ikat rambut mu, mimpi mu, manja mu, sepatu mu, baju mu, senyuman mu, cara jalan mu, tas sekolah mu, bahkan caramu menyantap makanan yang tanpa keburu-buruan. Haha,
Yang jelas semuanya.
Tak terkecuali ! :D
Jujur, bila kau bertanya seberapa penting nya kau buat ku, aku tak bisa menterjemahkan nya, karna bagaimana aku mencintai wajah dan keseluruhan dirimu, adalah saat aku membayangkan dirimu(lagi)
dan di titik itulah aku akan berhayal apa saja tentang dirimu(lagi),
Mungkin aku akan berhayal tentang kupu-kupu yang menari-nari di bibir mu, atau tentang bunga-bunga harum yang menempel padamu, juga tentang suatu
tempat yang masih dirahasiakan keberadaan nya, yang disanalah kita akan merajut detak waktu menjadi kain pengharapan. Kita, berdua, merangkai mimpi, selamanya, tak terbantah :)
Saat aku merasa sepi di jam 2 pagi, aku menulis rambut mu. Saat aku mulai bingung dengan kehidupan ku, aku menulis jari kecil mu. Saat aku mulai rindu pada Tuhan, aku menulis sujud-sujud mu.
Dan saat ada hujan turun di akhir senja yang ungu, aku akan menulis tentang bagitu indahnya kau yang tanpa kerudung. :)
Tapi,
Aku sungguh tak suka bila kau mempertanyakan masa lalu,
sungguh, aku benar-benar tak suka.
Aku harap kau memaklumi.
Jogja,
aku tak bisa tidur, jadi aku menulis tentang dirimu saja.
0 comments:
Post a Comment