Mati lampu, gelap tak bersekat. Bingung, jadi aku menulis ini. Bila kau membaca, aku membaginya ke beberapa point, agar kau bisa memahaminya dengan baik.
"Haha, sejatinya rasa yang diberikan Tuhan padamu adalah sementara."
1. Melalui jalan nya yang berkelok itu, aku mencoba menggambari pelangi dengan balutan masa lalu abu-abu ku di hidup nya, walau aku tak begitu paham juga tak begitu tau bagaimana akhir jadinya nanti, yang jelas aku menggambarnya dengan penuh perasaan kasih.
2. Karna bukankah segala sesuatu hal yang bila dilakukan dengan penuh perasaan kasih, akan jadi keren dan indah?
3. Kemudian tak terduga, kau merespon, kau mau digambari, aku kalut, aku jadi tercandu untuk menggambari mu terus-menerus, walau terkadang ada awan kelabu terhias di pelangi buatan ku.
4. Mungkin, bila kau tak meniatkan untuk masuk lebih dalam ke otak ku, pelangi itu pasti cemerlang dengan bagus, pelangi yang hanya berdiam di hatimu saja, tanpa menghiraukan apa fungsi dari pelangi yang ku buat tersebut.
5. Tadinya aku berfikir, adakah jalan lain yang bisa ku ambil untuk membuatnya lebih cerah, cerah dari apa yang didapatnya dari masa lalu(nya). Karna jujur, aku ingin membuatnya bahagia!
6. Aku membuat 3 buah puisi untuknya, tapi sayang, puisi ku malah jadi sampah tak guna. Lalu aku membuat lagu-lagu romantis yang enak di dengar telingan nya, tapi lagu-lagu itu hanya mampir ke telinga dan tidak menetap di hati dan perasaan nya.
7. Kelihatan nya kau mau terbang sekarang, entah ke dunia yang mana, entah dengan seikat pelangi yang mana, entah dengan raut wajah pucat yang bagaimana. Dan harus ku akui, aku hancur.
8. Pergilah..
9. Sebagai pelangi sehabis hujan reda, sebagai puisi-puisi yang hilang di makan senja. Semoga kau bahagia.
9. Aku tak mengenal mu lewat puisi, aku tak mengenal mu lewat senja dan hujan, aku tak mengenal mu lewat beribu-ribu jalan terjal, aku mengenal mu lewat pertemuan yang singkat itu.
10. Tapi, ku tak bisa lapas dari hidup mu, kau sudah terpatri di jalan ku.
11. Peluk terakhir untuk mu..
:')
0 comments:
Post a Comment