Pages

Monday, March 26

Specialy fo ma brotha, keep on spryt ! Always !


Dear Dwiwananto,


Catatan ini ku buat setelah kau bercerita banyak padaku tadi siang. Aku terharu, bahkan menagis saat mendengar berita tentang mu di pulau bisu itu. Hampir-hampir saja aku mau menendang langit agar aku bisa bertemu dengan mu segera. Tapi apalah daya diri ini?

Dwiwananto,
Aih, kau tau? Masalah mu itu memang tak terlepas dari apa yang aku katakan padamu dulu, ketika kita masih duduk di bangku SMA, saat kita tau tak ada yang mampu mengalahkan keplayboyan kita. Dan aku cuma berpesan padamu satu hal saat itu, tanggung jawab itu perlu ! Tapi kau malah menganggap omongan ku itu sebagai badai yang bisa berlalu begitu saja !
Sekarang kau sudah salah langkah, kau membuat semua perencanaan hidup mu hancur total tanpa nafas lagi. Kau sesak, kau frustasi, kau memabukan dirimu dengan pil anjing itu, bahkan kau tega memarahi Tuhan mu cuma gara-gara wanita yang sedang bersamamu sekarang. Sudah ku bilang dia itu jalang ! Dia itu pelacur murahan di gang-gang perapatan sekolah kita. Dia cuma mau mencari materi dari apa yang dihasilkan ayah mu, dia suka padamu tak lebih untuk memenuhi semua kebutuhan finansial sekaligus menutupi citra buruk dirinya ! Dia sungguh tak pantas bersanding dengan mu.
Tapi sudalah, semuanya sudah terjadi, sekarang yang harus kau lakukan adalah menjadi lelaki yang sebenarnya, tanggung jawablah untuk semua keputusan mu. Ini adalah takdir mu. Buatlah dirimu berguna, get a job ! Buat anak mu bangga mempunyai ayah seperti mu. Tuhan selalu menyertai mu Dwiwananto.
Aku dibelakang mu.

Dwiwananto,
jujur aku sangat ingin membantu mu, tapi sepertinya keadaan yang memaksa untuk membungkam.














Maafkan aku Dwiwananto
Sungguh.

0 comments:

Post a Comment