Janganlah layu wahai kau puisi ku,
Ayo padam kan dulu untuk semua
beban yang tadi kau bicarakan pada ku, kemudian bernafaslah, bernafaslah
yang lama, agar paru mu bisa leluasa berdansa dengan jiwa.
Tenanglah, aku, dia dan mereka yang kau sebut sebagai teman, akan selalu menyematkan wangi surga saat kau kelelahan kelak.
Realita
itu terkadang memang sangat menyebalkan, mampu membuat kita tak melaju
sesuai poros, tapi percayalah, Tuhan selalu punya rencana baik pada
karya Nya yang berani menantang langit.
Jangan mau di sebut sebagai pecundang oleh waktu, karna sejatinya kitalah yang mempecundangi waktu.
Berjalanlah
puisi ku, berjalanlah sampai kau mengerti untuk apa kau di beri kaki.
Berjalanlah puisi ku, berjalanlah sampai kau paham untuk apa kau di beri
hati.
Berikan warna-warna indah saat kau berjalan,
tinggalkanlah tanda saat kau berhenti di suatu titik untuk beristirahat
sejenak, agar aku bisa mengikuti jejak mu dan masuk ke dalam hidup mu
yang terhias berjuta kunang-kunang keren.
Tapi pesan ku untuk mu
adalah, berhentilah kau berjalan wahai kau puisi ku, bila kau tak
menemukan kata "syukur" di dalam kau melangkahkan kaki.
Karna kau tau puisi ku?
Sungguh, sangat banyak orang-orang yang iri untuk hidup yang sedang kau caci maki sekarang ini !
So, dont ever say to sigh ma poem,
Just keep going !
Sawahan, nganjuk
Monday, March 26
Just keep going
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment