Terkadang aku suka usil membayangkan bagaimana aku menghabiskan sisa
waktu ku saat aku mati nanti. Mungkin ini terlalu berlebihan, tapi siapa
yang tau umur seseorang? Siapa tau saja nanti 5 menit kemudian aku
mati, ya hanya mati, lalu sudah. Semuanya habis. Tanpa ada penyebab nya.
Karna sekarang aku sedang tiduran, mungkin aku akan mati dengan suara
kipas angin yang sedari tadi ku nyalakan, atau dengan ceceran puntung
rokok yang membingkai tubuh ku. Dan saat warga mulai mencium bau busuk,
mereka akan susah masuk ke kamar ku, karna aku mematikan lampu, dan
pintu sudah ku kunci dari dalam. Haha, biarlah, sedikit mengerjai orang
sebelum mati, tidaklah salah bukan? :D
Tapi sebelum nya, bila aku di ijinkan membuat kuasa sbelum mati, mungkin aku akan berdoa pada Tuhan untuk mati di samping orang-orang yang ku cintai. Ayah, ibu, kakak, adik, sahabat juga pacar ku. Mereka akan berkumpul bagaikan capung-capung yang turun di musim semi. Mengelilingi ku. Menggenggam tangan ku penuh dengan rasa kasih. Terdengar sayup-sayup lafal bacaan kitab suci yang mengalun bak wanita putih yang sedang memainkan harpa.
Setelah itu, aku akan berjalan-jalan dulu sebentar mengelilingi kampung halaman ku, menikmati udara sejuk nya, mengamati rumput yang melambai sehabis hujan, membasuh muka ku dengan air bermahkotakan embun, dan tak lupa juga menyaksikan terbenam nya matahari bundar dengan penuh rasa syukur. Ya walapun ini hanya sekedar melintas saja setelah aku mati. Tapi tak apa bukan? Karna aku mau mati, jadi aku bebas kan? Konon, orang yang mau mati akan mendapatkan semua yang di kehendaki nya. Termasuk Grandpiano yang sudah ku damba sedari dulu. :)
Kemudian sejenak aku akan menundukan kepala ku, seraya berucap..
Ah Tuhan, terima kasih untuk berkah yang luar biasa ini. Aku sungguh bahagia hidup di bumi Mu. Sekali lagi terima kasih Tuhan.
Setelahnya, aku akan mati dengan tenang. :')
(mungkin dengan menggenggam foto mu)
Tapi sebelum nya, bila aku di ijinkan membuat kuasa sbelum mati, mungkin aku akan berdoa pada Tuhan untuk mati di samping orang-orang yang ku cintai. Ayah, ibu, kakak, adik, sahabat juga pacar ku. Mereka akan berkumpul bagaikan capung-capung yang turun di musim semi. Mengelilingi ku. Menggenggam tangan ku penuh dengan rasa kasih. Terdengar sayup-sayup lafal bacaan kitab suci yang mengalun bak wanita putih yang sedang memainkan harpa.
Setelah itu, aku akan berjalan-jalan dulu sebentar mengelilingi kampung halaman ku, menikmati udara sejuk nya, mengamati rumput yang melambai sehabis hujan, membasuh muka ku dengan air bermahkotakan embun, dan tak lupa juga menyaksikan terbenam nya matahari bundar dengan penuh rasa syukur. Ya walapun ini hanya sekedar melintas saja setelah aku mati. Tapi tak apa bukan? Karna aku mau mati, jadi aku bebas kan? Konon, orang yang mau mati akan mendapatkan semua yang di kehendaki nya. Termasuk Grandpiano yang sudah ku damba sedari dulu. :)
Kemudian sejenak aku akan menundukan kepala ku, seraya berucap..
Ah Tuhan, terima kasih untuk berkah yang luar biasa ini. Aku sungguh bahagia hidup di bumi Mu. Sekali lagi terima kasih Tuhan.
Setelahnya, aku akan mati dengan tenang. :')
(mungkin dengan menggenggam foto mu)
0 comments:
Post a Comment