Sawahan, tempat
itu benar-benar menyejukan, benar-benar membuat ku suka hilang kendali. Udaranya,
kesejukannya, juga kedamainnya yang membuat ku tak mungkin sedetik saja
melupakan tempat keren itu. Apalagi saat
pagi di musim semi, pohon-pohon menari seenak nya, rumput-rumput coklat berpesta
dengan secangkir kerinduan, tak kalah
senja nya yang selalu menghadirkan “keangkuhan” dari Sang Pencipta. Dan terkadang suka ada awan
berbentuk kelinci putih yang tergambar tak sengaja di langitnya, itulah saat-saat
dimana aku suka hampir mati karna
keindahan nya.
Sawahan,
letak nya yang berada di kaki gunung wilis, menyebabkan suhu udara di sana bagaikan
di dataran Tengah Eropa. Dingin. :D kemudian alam nya yang kini mulai bersemi
kembali, menambah nilai estetika yang memang sudah terpatri sejak dulu.
Jujur, hari
ini aku merindukan tempat itu setengah mati, bila saja aku punya sedetik saja
waktu yang bisa ku tukar, mungkin aku akan kesana sekarang, mengakhiri
kerinduan ini pada wangi khas tanah kota bayu itu, dan menggenapkan sejuta
harapan yang sempat tertunda di sana.
Sawahan, entah
bagaimana caranya kau selalu bisa membuat ku tersenyum saat aku merasa bosan
dengan hidup ku yang menyebalkan.
“Sawahan,
you was my
inspiration, you're the beauty that could not be divided .. Sawahan
beloved ! :D”
Jogja,
Dengan segenap kerinduan..
0 comments:
Post a Comment