Pages

Monday, March 26

Mama, aku tulis ini untuk tetangga-tetangga kita..


Mama,
Hari ini aku benar-benar ingin bicara banyak padamu. Kemarilah mama, pinjamkan aku bahu kecil mu itu, sungguh, aku ingin menyandarkan semua kebusukan hidup yang aku lakoni ini padamu.

Mama, entah kenapa akhir-akhir ini aku sering tak menjadi diriku sendiri, aku merasa sangat banyak pertanyaan yang jawaban nya malah jadi membingungkan. Mama, aku ambilkan contoh tentang kejadian tadi siang, saat aku melihat pengemis yang meminta-minta di depan sekolah ku. Pengemis itu sudah tua ma, seorang ibu yang tampak mengenaskan dengan bayi yang tertidur di pelukan nya. Ia meminta sedekah dari ku, saat aku ingin memberikan uang 5ratusan dari saku ku, teman ku langsung menampar lengan ku yang siap memberi pengemis itu sedekah. Alasan nya, kata teman ku itu tidak baik, itu membuat orang-orang di negeri ini akan jadi pemalas, padahal teman ku ini adalah seorang yang religius, atau boleh ku sebut seorang yang alim dan mengerti soal Agama.
Entah dengan alasan apa ia berkata seperti itu.
Tapi ma, menurut ku, bukankah Agama yang menyuruh kita untuk menebarkan kasih sayang di muka bumi ini? Bukankah awal dari kehidupan ini memang diawali dengan rasa kasih sayang? Bukankah turun nya Al-Qur'an juga sebagai bukti otentik dimana rasa kasih sayang dari Tuhan untuk kita?
Mama, aku tak ingin sok religius, tapi aku pernah menemukan sebuah ayat dalam kitab suci yang menerangkan bahwa kasih sayang antar sesama adalah kewajiban bagi semua orang. Kalau aku tak salah, ayat itu ada di Qur'an Surat Al-Ma'un ayat 1-7.
Ini jelas sebuah kebodohan yang paling bodoh ma !

Mama, bila Tuhan menciptakan Neraka, lalu untuk siapakah tempat mengerikan itu? Orang-orang yang membela Agama sampai mati dengan membomkan dirinya sendiri di tempat orang-orang kaya menghamburkan uang, atau orang-orang yang menenggelamkan dirinya untuk shalat dan mengejar pahala tapi lupa untuk ingat pada sesama?

Sungguh ma, hidup ini benar-benar membingungkan.











Jogja,
dengan malam yang masih sama dan merindukan mama.

0 comments:

Post a Comment